Pendidikan Islam dan Masa Depan Bangsa
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas
dari kehidupan manusia. Modal ini yang harus kita miliki dalam menghadapi
tuntutan zaman. Pendidikan memainkan peranan yang penting dalam pembangunan dan kemajuan sebuah masyarakat. Maju atau mundur sebuah masyarakat adalah bergantung kepada maju atau mundurnya pendidikan masyarakat tersebut. Dengan pendidikan, sebuah masyarakat dapat mencapai akhlak yang tinggi.
Pendidikan terjadi setiap generasi dan berurutan dari generasi satu ke generasi berikutnya. Pendidikan islam yang terjadi pada masa lalu berbeda dengan pendidikan islam pada masa ini. Apalagi jika kita membayangkan pendidikan islam yang akan datang. Maka dari itu kita harus mempersiapkan pendidikan islam agar mampu bersaing dengan pendidikan yang lainnya dalam rangka menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan. Untuk itu penulis akan fokus membahas tentang “Pendidikan Islam dan Masa Depan Bangsa”.
Pendidikan Islam memberikan penekanan yang lebih kepada keimanan, kerohanian dan akhlak. Namun begitu, dalam masa yang sama aspek-aspek kehidupan manusia yang lain seperti pendidikan jasmani, akal dan kemahiran tidak diabaikan.
Pendidikan dari segi individu ialah pengembangan potensi-potensi pendidikan diri manusia yang terpendam dan tersembunyi. Ini karena manusia mempunyai berbagai bakat dan kemampuan yang mana jika kita bijak menggunakannya, maka akan memberikan keuntungan. Oleh karena itu, untuk mencapai tahap pembangunan yang menyeluruh dalam individu, ia perlu melalui proses pendidikan yang berkelanjutan yang mana bermula ketika dilahirkan dan berakhir ketika kita mati.
Pendidikan islam menghadapi tantangan berat. Pendidikan islam haruslah memenuhi tuntutan tradisi dan kemodernan. Untuk menjawab tantangan tersebut, saat ini di SMA Negeri 1 Kintap pun sudah berinovasi dalam menerapkan pendidikan islam dan ditambah kurikulum muatan local/daerah berupa Pendidikan Al Qur’an dan ekskul rohis, diantaranya shalat dzuhur dan ashar berjamaah di sekolah, jum’at beriman berisikan tausiah pendalaman ilmu agama islam, maulid habsyi, perayaan PHBI, dan sejumlah kegiatan keagamaan lainnya. Nilai-nilai keislaman perlu dikembangkan dalam diri para pelajar.
Modernisasi lembaga-lembaga pendidikan islam harus memiliki kemampuan, keterampilan dan ilmu yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan zaman atau kemodernan. Pendidikan agama itu harus dimulai dari keluarga. Sekolah hanya menambahi saja. Pendidikan sebagai kebutuhan hidup, memainkan peranan sosial atau dukungan terhadap pertumbuhan dan juga memandu perjalan umat manuisia, baik itu perorangan, masyarakat, bangsa dan negara. Maka posisi pendidikan menjadi sebuah kegiatan yang merangkum kepentingan jangka panjang atau masa depan. Bukan sekedar kebutuhan dalam pengertian yang umum, tetapi sebagai kebutuhan mendasar. Sehingga tidak akan mungkin selesai, tetapi berkelanjutan. Jadi membicarakan pendidikan adalah membicarakan masa depan.
Pendidikan islam harus memberikan hal-hal yang terkait dengan pertumbuhan, perubahan, pembaharuan, dan juga hal-hal yang terus berlangsung. Untuk menjemput masa depan adalah sebuah proses. Di situlah peran seorang pendidik untuk mengkondisikan, baik di tengah keluarga, masyarakat ataupun secara formal di sekolah. Sehingga sekarang orang pun tidak terlalu memilah-milah antara pendidikan sekolah dan di rumah yang merupakan terminologi pendidikan klasik yang formal. Itu sudah menyatu, bahkan orang menyebutnya sebagai entity, sudah tidak ada batas.
Kita tidak boleh terjebak kepada yang masa kini atau yang telah kita lewati tetap menjadi pengalaman, tetapi kita harus lebih menatap ke depan. Perubahan akan banyak terjadi. Para pendidik seharusnya mengamati dan memperhatikan masalah itu dengan pendekatan yang terpadu dan komperhensif.. Pendidikan itu tidak pernah berakhir dan tidak pernah berhenti, kita tidak boleh berhenti untuk belajar berpikir, sehingga ada istilah berpikir dan berpikir kembali. Pendidikan itu harus dipikirkan dan dipikirkan kembali dan dibentuk dan dibentuk kembali. Seperti sekarang pendidikan dengan teknologi modern menggunakan pendekatan-pendekatan multi-dimensi.
Pendidikan islam pada masa kini sebagaimana disebutkan diatas tadi mengalami berbagai polemik dan masalah yang membutuhkan pemecahan dan solusi. Hendaknya pendidikan islam pada masa kini berorientasi pada tujuan pendidikan yaitu membentuk insan kamil dan juga berusaha membangun pembangunan dalam segala bidang. Dan juga pendidikan islam pada zaman sekarang banyak mendapatkan tantangan dari para orientalis, dan banyak pendidikan yang sistemnya menggunakan sistem barat yang hal itu tidak menghargai nilai-nilai islami.
Dalam penanaman pandangan hidup beragama, fase kanak-kanak merupakan fase yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup beragama. Secara umum kewajiban orang tua kepada anaknya tersebut sudah termaktub dalam al Qur’an. Dengan demikian orang tua dituntut untuk menjadi pendidik yang memberikan pengetahuan pada anak-anaknya, serta memberikan sikap ketrampilan yang memadai. Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak didik dari orang tuanya adalah: dasar pendidikan budi pekerti, dasar pendidikan sosial, dasar pendidikan intelek, dasar pembentukan kebiasaan, dasar pendidikan agama.
Saat ini banyak sekolah-sekolah mengadopsi dan mengadaptasi peningkatan penerapan pendidikan islam. Bahkan, sekarang ini pesantren ada yang mendirikan universitas sebagai penunjang dan penyempurnaan pembaharuan sebuah pesantren. Hal itu semua untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan yang tidak menentu datangnya dan bentuknya dan dalam rangka penyempurnaan pendidikan islam dan masa depan bangsa.
Biografi Penulis Artikel
ILIK ENDANG SURATI, S. Pd
Adalah seorang kelahiran Tanah Laut, 21 Desember 1977 anak dari pasangan Suef Nurhadi dan Kasriyatun. Lulus Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat.
Di tengah kesehariannya sebagai guru SMAN 1 Kintap, hobi menulis, belajar ilmu agama dan menyayangi kucing mencoba untuk menguak arti hidup ini dengan melakukan banyak hal apa saja yang bisa dan adalah ridho Allah SWT lah yang memberikan izin atas semuanya.
Menginginkan agar hidup ini selalu bermanfaat baik di keluarga, agama dan lebih luasnya NKRI yang tercinta ini. Menjadi orang yang beruntung dunia dan akhirat adalah mimpinya, berguna bagi masyarakat adalah harapannya, dan beribadah adalah tujuan hidupnya.