“PENDIDIKAN TANGGUH INDONESIA TUMBUH”

PENDAHULUAN

            2020-2021 kini berada dalam situasi dan kondisi berbeda di tengah pandemi covid-19. Sudah sekitar satu tahun setengah pembelajaran di sekolah dilaksanakan juga dengan cara yang beda. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud (Ditjen GTK-Kemendikbud) menilai para guru memiliki semangat yang tangguh untuk mencerdaskan anak bangsa kendati pandemi berdampak dalam kehidupan mereka sendiri.

Dampak pandemi covid-19 yang menerjang berbagai sector publik termasuk pendidikan memang amat dirasakan semua kalangan termasuk para guru. ternyata guru-guru di Indonesia adalah sosok yang sangat tangguh, tidak pantang menyerah.
Jadi semangat itu yang kami rasakan, ini juga sesuai dengan filosofi bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, yakni memberi teladan, berlomba-lomba untuk memberikan contoh yang baik, terus membangkitkan semangat.
Pendidikan Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan. Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai ujian yang akan kita hadapi dan kita harus terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa.

PEMBAHASAN

1. Inovasi pembelajaran untuk 76 Tahun Indonesia Merdeka

Penyelenggaraan upacara bendera Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-76 yang dilakukan melalui luring dan daring pada Selasa (17/8/2021) merupakan inovasi yang tepat di tengah pandemi COVID-19. Sehingga, ajang tersebut mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat di pelosok tanah air.

Sebenarnya pelaksanaan yang seperti ini justru memperluas partisipasi masyarakat,

masyarakat dapat merasakan sakral dan khidmatnya upacara yang dimpimpin oleh Presiden Joko Widodo kala itu. Sehingga, dapat membuat nasionalisme masyarakat yang berpartisipasi melalui luring maupun daring dapat bergelora kencang kembali ketika mengikuti acara tersebut. Partisipasi masyarakat terhadap upacara yang digelar secara luring maupun daring tersebut pun di luar dugaan. Persentase partisipasi masyarakat yang mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI ke-76 itu tidak kalah dibandingkan dengan partisipasi masyarakat pada tahun-tahun sebelumnya.

Bahkan, ada indikasi peringatan pada tahun ini lebih banyak partisipasi masyarakat. Karena, ada modifikasi-modifikasi penyelenggaraan acara yang melibatkan artis dan inovasi teknologi yang membuat penyelenggaraan kegiatan ini tetap semarak.

Inovasi pada kegiatan HUT Kemerdekaan RI juga dilakukan ketika melakukan rekrutmen Calon Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Pada aspek ini, inovasi yang dilakukan adalah dengan menetapkan serangkaian protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Sehingga, setiap anggota yang direkrut secara berjenjang melalui pemerintah daerah terkait dapat dipastikan sehat dari wabah COVID-19.

Dari mulai serangkaian karantina yang dilakukan secara ketat ketika sebelum keberangkatan hingga sampai di ibu kota dilakukan secara ketat. Seluruh anggota yang lolos harus menerapkan prokes ini secara ketat dalam setiap waktu sebagai konsekunesi terpilih menjadi Paskibraka. Ini penting, karena Paskibraka merupakan salah satu dari pilar penting penyelenggaraan peringatan kemerdekaan di atas.

Tak hanya dari sisi teknis penyelenggaraan, pihaknya juga melakukan inovasi dalam pelatihan dan pendidikan bagi para paskibraka terpilih. Semuanya mendapatkan pelatihan yang berkaitang dengan kebangsaan, pancasila, dasar negara hingga literasi digital. Hal itu diberikan semata-mata untuk membuat kualitas para paskibraka unggul setelah purna paskibraka.

Di sini, para pemuda-pemudi itu, diberikan bekal yang sangat berharga dalam pengembangan diri mereka. Khususnya, nilai-nilai yang saat ini memang sangat dibutuhkan untuk diketahui oleh para generasi penerus bangsa yang menjadi harapan Indonesia maju ke depan.

Harapannya, ketika para paskibraka kembali ke wilayahnya masing-masing. Dapat membawa kisah inspiratif dan juga pengetahuan terhadap teman dilingkungannya masing-masing di masa mendatang. Dengan begitu, berpeluang membawa dampak tyang positif bagi lingkungan sekitarnya, khususnya teman-teman di usia mereka.

2. Pendidikan Islam dan Masa Depan Bangsa

Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari generasi ke generasi dimana pun di dunia ini. Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan, itu

diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup setiap masyarakat.

Pendidikan Islam sering diartikan secara sempit yaitu merupakan upaya melalui berbagai kegiatan pembelajaran agar ajaran Islam dapat dijadikan pedoman bagi kehidupannya sebagai bekal untuk menjadi hamba Allah yang mengabdi dan beribadat kepada-Nya.

Pada sisi lain secara luas diartikan sebagai usaha sadar untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan segala potensi yang dianugerahkan Allah kepadanya agar mengemban amanat dan tanggung jawab sebagai khalifah Allah di bumi dalam pengabdiannya kepada Allah Swt.

Kedua pengertian tersebut (baik dalam arti sempit maupun arti luas) diperlakukan secara terpadu dengan maksud agar manusia mampu mengolah dan menggunakan segala kekayaan yang ada di langit dan di bumi untuk memperoleh kebahagian dan kesejahteraan di dunia serta keselamatan di akhirat kelak. Gambaran manusia yang diharapkan melalui proses pendidikan Islam yang demikian adalah seorang muslim yang beriman kepada Allah. Bertaqwa, berakhlak mulia, beramal kebaikan, menjalankan perintah Allah dengan menjauhi larangan-Nya, menguasai ilmu pengetahuan (dunia dan akhirat) dan menguasai keterampilan dan keahlian agar dapat memikul amanat dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya sesuai kemampuannya masing-masing.

jelas pendidikan merupakan landasan bagi pembentukan karakter manusia, sekaligus karakter

sebuah bangsa. Bagaimana perjalanan sebuah bangsa menuju masa depannya, hal itu akan tergantung dari pendidikan yang diterima oleh “anak-anak kandung” bangsa bersangkutan. Dalam konteks inilah, pendidikan akan selalu berkembang, dan selalu dihadapkan pada perubahan zaman.

Karena itu, pendidikan harus didesain mengikuti irama perubahan tersebut. Jika tidak, pendidikan akan berjalan di tempat, bahkan berjalan mundur. Bila terjadi, tunggulah kehancuran bangsa tersebut. Harapnnya, jika kita mengetahui luas mengenai Pendidikan Islam untuk generasi masa depan bangsa bisa menjadi generasi yang berintelektual tinggi dan berkhlak mulia serta menjadi generasi yang bermanfaat bagi agama dan bangsa Indonesia.

3. Aku dan 76 Tahun Negeriku

Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada Selasa, 17 Agustus 2021, tentunya rakyat dan masyarakat Indonesia ikut meramaikan HUT ke-76 RI dengan berbagai doa dan harapan.

Indonesia telah merdeka selama 76 tahun. Pahlawan pendahulu kita telah berjuang merebut kemerdekaan dengan perjuangan yang berdarah-darah dan keringat. Dan kini adalah saatnya kita mengisi kemerdekaan dengan karya.

Inilah beberapa ucapan, doa dan harapan bangsa Indonesia untuk negara kesatuan republik Indonesia agar tetap berjaya, tangguh dan tumbuh :

  1. Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Selamat Hari Kemerdekaan Indonesiaku
  2. Dirgahayu ke-76 negeriku tercinta, semoga semakin maju dan lekas pulih dari pandemi
  3. Selalu ada rindu dan kasih untuk NKRI. Dirgahayu Republik Indonesia, sekali merdeka tetap merdeka!
  4. Meski pandemi Covid-19 melanda bangsa kita, janganlah hati ini larut dalam nestapa. Lupakan sejenak Corona, mari kita rayakan kemerdekaan bersama
  5. NKRI harga mati, ayo kita jaga Indonesia, bersatu untuk Indonesia yang lebih maju. Dirgahayu ke-76 Indonesiaku
  6. Perbedaan itu ada bukan untuk dipermasalahkan, tapi untuk kita rayakan. Selamat Hari Kemerdekaan Di tengah pandemi tetap kobarkan semangat Hari Kemerdekaan. Dirgahayu bangsaku, bangsa Indonesia, merdeka!
  7. Jaya, jaya, jaya, negeriku Indonesia tercinta. Di tahun ke-76 kemerdekaan semoga perjuangan semua masyarakat menemukan hasil yang sepadan Jika pahlawan kita sanggup memerdekakan bangsa ini dengan melawan musuh kasat mata yang kejam dengan semangat tanpa batas, maka kita sebagai generasi penerus harus juga mampu mengakhiri wabah corona yang tak kasat mata ini dengan semangat yang sama.
  8. Selamat Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, semoga Indonesia makin maju, makin kuat, dan makin sejahtera rakyatnya!
  9. Rakyat terus berjuang, semoga kondisi sulit bisa segera dilalui! Dirgahayu negeriku!

10. Perjuangan bangsa Indonesia bukan hanya sejarah. Hari ini, esok, dan selamanya. Perjuangan kita belum berakhir. Saat ini berjuang melawan Corona, selain juga korupsi, kolusi, nepotisme, dan ketidakadilan. Mari terus berjuang untuk Indonesia adil dan sejahtera. Dirgahayu Republik Indonesia.

PENUTUP

Masa Pandemi Covid-19 membuat pola pendidikan berubah. Semula proses belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka. Tetapi kini, proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

kita berharap Indonesia dapat segera keluar dari pandemi atau setidaknya dapat terus menjalankan roda pendidikan dengan sehat dan selamat meski pandemi Covid-19 masih mengancam. Bagaimanapun, mewujudkan masyarakat yang cerdas adalah tujuan kita bersama.

Pendidikan adalah sebuah proses pembentukan karakter manusia yang tidak pernah berhenti. Oleh karena itu, pendidikan merupakan sebuah proses budaya untuk membentuk karakter guna meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat.

Akhirnya, di hari ulang tahun kemerdekan tahun ini, sudah saatnya digelorakan kembali semangat perjuangan para pahlawan. yang selalu tangguh dalam menghadapi berbagai ujian dengan senantiasa optimis, terus berjuang, dan berkorban dalam mengangkat harkat martabat bangsa demi menggapai cita-cita Indonesia merdeka.

Astuti, lahir di Desa Mulya Kencana tanggal 23 April 1983, ia merupakan anak tunggal dari pasangan bapak Suparto dan Ibu Sartini. Ia lahir di keluarga yang sangat sederhana, bapaknya seorang pedagang buah dan ibu nya seorang ibu rumah tangga. Suaminya bekerja di kejaksaan negeri Surabaya, meski terpisahkan jarak yang jauh dengan suami tetapi cinta dan kepercayaan diantara mereka yang kuat tetap menjadikan rumah tangganya bahagia dengan hadirnya dua orang  putra yang bernama, Muhammad Richado Lareno dan Kenzie Briliando Lareno.

            Penulis telah menempuh pendidikan formal yaitu di SD Negeri 2 Mulya Kencana, dan SLTP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah. Setelah lulus dari SLTP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah. Tahun 2000, penulis meneruskan pendidikan di SMU PGRI 1 Tulang Bawang Udik. Tahun 2003 kemudian meneruskan kuliah dengan mengambil jurusan Pendidikan Sejarah di Universitas STKIP PGRI Bandar Lampung dan lulus tahun 2007 dengan IPK 3,19. 

Kesibukannya sebagai seorang guru juga ibu rumah tangga tidak menyurutkan semangatnya untuk belajar menulis artikel. Ini adalah karya pertamanya dengan tema “Pendidikan Tangguh Indonesia Tumbuh”. Saat ini penulis masih aktif sebagai guru dan mengajar di sekolah SMA Negeri 1 Kintap dengan mata pelajaran pendidikan sejarah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *