Kemerdekaan Dunia Pendidikan ku di Tengah Pandemi
Oleh : Ria Ristiani, S.Pd
Sebuah kebanggaan Negara kita tercinta Indonesia di tahun 2021 ini memperingati 76 tahun kemerdekaan. Pengorbanan para pahlawan dalam melawan penjajah dan memerdekakan Indonesia patut kita hargai dan kita teruskan perjuangannya di masa sekarang, penghargaan terhadap para pejuang bangsa serta para pahlawan bangsa dapat ditunjukkan dengan berbagai cara tentunya dengan hal-hal positif. Pada tahun 2021 ini, semua negara di dunia sedang mengalami pandemi virus Covid-19, termasuk Indonesia. Wabah yang global ini tidak hanya memukul sektor kesehatan umat manusia, namun juga mengena pada sektor-sektor yang lain, seperti ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan olahraga. Beberapa upaya dilakukan pemerintah agar wabah Covid-19 segera selesai namun malah muncul varian baru karena virus nya bermutasi . Wabah Covid-19 ini bisa dibilang sangat dahsyat. Berbagai macam kegiatan di mana pun, harus terpaksa ditunda ataupun dibatalkan.
Dibidang pendidikan wabah Covid-19 pun juga berdampak begitu besar. Dalam dunia pendidikan yang sebelumnya pembelajaran dilakukan secara tatap muka, tetapi pada masa pandemi ini sistem pembelajaran tersebut tidak lagi digunakan guna mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Pada mulanya pemerintah menerapkan kebijakan berupa Social Distancing. Harapan besar pemerintah dengan di lakukannya kebijakan Social Distancing dan pemakaian masker ketika keluar rumah tersebut dapat mengurangi penyebaran virus Covid-19. Namun, ternyata kebijakan tersebut tidak dapat mengurangi penyebaran Covid–19.
Pemerintah melakukan berbagai upaya agar pendidikan bisa terus berjalan di masa pandemi ini. Pemerintah akhirnya membuat kebijakan baru yaitu menerapkan sistem pembelajaran dari rumah yaitu daring (Pembelajaran dalam jaringan) melalui berbagai platfrom mulai dari aplikasi zoom, google meet, e- learning, google classroom dan media lainnya. Metode tersebut memanfaatkan jaringan online yang sudah pasti terhubung dengan internet dengan tetap berada di rumah masing- masing.Pendidikan daring tersebut dilakukan oleh semua tingkatan jenjang pendidikan, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi.
Pada awal mula berlakunya pembelajaran daring di Indonesia, banyak beberapa kesulitan mulai dari gaptek, kendala jaringan di beberapa daerah yang terpencil, pembengkakan biaya untuk kuota, kurang paham dengan beberapa mata pelajaran yang menghitung seperti mata pelajaran matematika. Bukan hanya siswa, guru pun harus beradaptasi lagi dengan adanya pembelajaran jarak jauh (daring) yang dimana sistem pembelajaran tersebut memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran, tentunya guru pun juga dituntut untuk lebih kreatif dalam mengajar secara daring di masa pandemi ini, seperti membuat video pembelajaran yang menarik supaya siswa antusias dan lebih mudah paham dengan materi yang disampaikan.
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat akhirnya terbiasa serta mendukung adanya kebijakan yang telah di buat oleh pemerintah dalam dunia pendidikan. Sebab pada masa pandemi ini, sistem pembelajaran daring merupakan langkah yang paling tepat untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 dan tentunya kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin (mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas). Selain itu masyarakat harus menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dan selalu berpikir positif agar tidak mudah terkena virus covid-19.
Tentunya menurut saya, dalam sistem pembelajaran daring yang dianjurkan pemerintah di masa pandemi ini masih banyak kekurangan seperti: (1) Lokasi rumah yang tidak terjangkau internet, (2) Media pembelajaran yang digunakan oleh guru dominan monoton sehingga membuat siswa mudah jenuh, (3) Pembelajaran dominan belum interaktif, biasanya hanya beberapa siswa saja yang aktif di ketika daring, (4) Perilaku siswa yang sulit untuk dipantau, (5) Penilaian yang dilakukan oleh guru cenderung kurang berintegritas.
Alternatif solusi yang bisa dilakukan menurut saya yaitu: (1) Untuk lokasi yang lingkungan rumahnya sulit terjangkau internet, sementara waktu bisa pindah lokasi yang terjangkau jaringan (numpang di rumah teman saat belajar daring dan tentunya mematuhi protokol kesehatan), (2) Gunakan media pembelajaran yang variatif, seperti menggunakan powton, wordwall, prezi, video animasi dan lainnya sehingga siswa tidak merasa jenuh, (3) Gunakan webinar, google meet, zoom dan lainnya agar siswa interaktif serta kita bisa mengetahui sikap siswa relatif terpantau, (4) Materi yang akan disampaikan hendaknya sehari sebelumnya sudah di share kepada siswa untuk dibaca terlebih dahulu, sehingga siswa memiliki waktu yang banyak untuk mempelajarinya, (5) Hendaknya guru segera mengoreksi tugas siswa yang telah dikumpulkan dan hasilnya segera diinfokan kepada siswa serta umumkan siapa saja yang belum mengumpulkan tugas (6) Libatkan orang siswa untuk memantau belajar putra putrinya di rumah sehingga ada kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua.
Di samping itu terdapat kekurangan dan alternative solusi yang telah diberikan dalam sistem pembelajaran daring, tentunya ada dampak positif salah satunya yaitu yang tadinya tidak mengerti atau kurang paham menggunakan teknologi seperti handphone atau laptop, jadi mengerti semenjak diberlakukannya pembelajaran daring serta work from home, karena masyarakat di Indonesia dituntut untuk menggunakan teknologi seiring dengan perkembangan zaman. Semoga pandemi segera berakhir dan kita bisa kembali beraktivitas tanpa wabah Covid-19. Sembuhlah Indonesia ku.
Biografi Penulis
Ria Ristiani, S.Pd merupakah salah satu guru di SMA Negeri 1 Kintap. Wanita kelahiran Ngawi 30 April 1994 ini mengawali karirnya sebagai guru SMA di tahun 2019. Ria merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Ria menimba ilmu di SD Negeri Tempuran 6 Ngawi, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Geneng dan SMA Negeri 1 Karangjati Ngawi.
Ria melanjutkan pendidikannya dan mengambil jurusan Pendidikan Matematika di STKIP PGRI Ngawi pada tahun 2011 dan lulus di tahun 2015. Ria merupakan guru yang suka membaca, terutama buku-buku motivasi ataupun kisah-kisah inspiratif, selain itu Ria juga sering meluangkan waktunya untuk menulis.